Kuman dan bakteri ada di semua tempat, bahkan tempat-tempat yang
terlihat bersih sekalipun. Untuk melindungi diri dari bakteri dan kuman
berbahaya, biasanya Anda akan dianjurkan untuk menggunakan sabun atau
hand sanitizer sebelum makan dan beraktivitas. Namun dengan banyaknya
pilihan hand sanitizer yang ada saat ini, bagaimana cara menemukan yang
paling baik?
Dr Richard Besser, kepala editor medis di ABC News beserta enam lulusan University of Maryland melakukan tes di Food Safety Lab, Maryland. Mereka mulai dengan menggunakan cairan penuh bakteri E.coli pada tangan mereka.
Setelah itu, mereka menguji kadar kuman yang ada pada tangan mereka melalui cawan petri. Mereka melakukan ini setiap kali menggunakan hand sanitizer yang berbeda untuk melihat pertumbuhan bakteri, seperti dilansir oleh ABC News (05/02).
Hand sanitizer adalah cairan yang biasa digunakan ketika seseorang tak bisa menggunakan sabun di tempat umum. Kunci terpenting ketika menggunakan hand sanitizer adalah menggunakan cairan yang cukup banyak. Besser dan rekannya menguji dua jenis hand sanitizer. Pertama adalah yang mengandung 60 persen alkohol, sementara yang kedua berlabel 'natural' dan tidak mengandung alkohol.
Hasilnya, hand sanitizer yang mengandung alkohol ternyata sangat efektif digunakan untuk menghilangkan bakteri dan kuman. Hal ini karena alkohol memecah protein bakteri dan membunuh mereka. Sementara hasil yang didapatkan dengan hand sanitizer natural tidak sebaik itu.
Lalu bagaimana dengan sabun biasa? Peneliti mencoba dua jenis sabun antibakteri. Mereka menemukan bahwa keduanya cukup efektif dan bisa mencegah bakteri yang mengandung penyakit untuk berkembang.
Meski sabun sebenarnya cukup efektif untuk menghilangkan kuman, terkadang sabun tak digunakan dengan baik. Kebanyakan orang menghabiskan setidaknya kurang dari lima detik untuk menggunakan sabun, padahal ini tak cukup untuk menghilangkan kuman. Setidaknya Anda harus menggunakan sabun selama 20 detik untuk menghilangkan bakteri tersebut.
Hand sanitizer bisa efektif digunakan jika Anda tak bisa menggunakan sabun saat itu juga. Pilih hand sanitizer yang mengandung 60 persen alkohol. Namun Besser tetap menyarankan agar Anda tetap menggunakan sabun jika memungkinkan. Hal ini karena sabun antibakteri tak hanya membunuh bakteri tetapi juga virus.
Add to Cart
Dr Richard Besser, kepala editor medis di ABC News beserta enam lulusan University of Maryland melakukan tes di Food Safety Lab, Maryland. Mereka mulai dengan menggunakan cairan penuh bakteri E.coli pada tangan mereka.
Setelah itu, mereka menguji kadar kuman yang ada pada tangan mereka melalui cawan petri. Mereka melakukan ini setiap kali menggunakan hand sanitizer yang berbeda untuk melihat pertumbuhan bakteri, seperti dilansir oleh ABC News (05/02).
Hand sanitizer adalah cairan yang biasa digunakan ketika seseorang tak bisa menggunakan sabun di tempat umum. Kunci terpenting ketika menggunakan hand sanitizer adalah menggunakan cairan yang cukup banyak. Besser dan rekannya menguji dua jenis hand sanitizer. Pertama adalah yang mengandung 60 persen alkohol, sementara yang kedua berlabel 'natural' dan tidak mengandung alkohol.
Hasilnya, hand sanitizer yang mengandung alkohol ternyata sangat efektif digunakan untuk menghilangkan bakteri dan kuman. Hal ini karena alkohol memecah protein bakteri dan membunuh mereka. Sementara hasil yang didapatkan dengan hand sanitizer natural tidak sebaik itu.
Lalu bagaimana dengan sabun biasa? Peneliti mencoba dua jenis sabun antibakteri. Mereka menemukan bahwa keduanya cukup efektif dan bisa mencegah bakteri yang mengandung penyakit untuk berkembang.
Meski sabun sebenarnya cukup efektif untuk menghilangkan kuman, terkadang sabun tak digunakan dengan baik. Kebanyakan orang menghabiskan setidaknya kurang dari lima detik untuk menggunakan sabun, padahal ini tak cukup untuk menghilangkan kuman. Setidaknya Anda harus menggunakan sabun selama 20 detik untuk menghilangkan bakteri tersebut.
Hand sanitizer bisa efektif digunakan jika Anda tak bisa menggunakan sabun saat itu juga. Pilih hand sanitizer yang mengandung 60 persen alkohol. Namun Besser tetap menyarankan agar Anda tetap menggunakan sabun jika memungkinkan. Hal ini karena sabun antibakteri tak hanya membunuh bakteri tetapi juga virus.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.